Menjaga Keragaman Hayati di Hutan Kampus Universitas Jember

Pepohonan besar di area hutan kampus universitas jember memiliki fungsi penyangga keragaman hayati (biodiversity maintenance) seperti tempat singgah dan bersarang untuk burung dan juga berfungsi untuk menopang tumbuhan lain yakni tumbuhan epifit. Dokumentasi beberapa jenis epifit yang tumbuh pada batang pohon trembesi (Samanea saman) di hutan kampus (urban forest) Universitas Jember disajikan pada gambar.
Trembesi atau rain tree merupakan tumbuhan tropis dilaporkam mampu mencapai umur 100 tahun dengan tinggi 35 meter dan akarnya meingkatkan kesuburan tanah karena kemampuannya dalam mengikat nitrogen. Satu pohon trembesi mampu menghasilkan 550 kg daun per tahun(1).
Beberapa tumbuhan yang menempel pada tumbuhan lain atau tumbuh secara epifit dari golongan tumbuhan tingkat rendah antara lain: Paku davallia (Davallia trichomanoides); Paku simbar laying (Drynaria quercifolia); Paku saugtikel (Microsorum punctatum); Paku asplenium (Asplenium nidus); Paku pyrrosia (Pyrrosia lanceolata); Lumut putih (Octoblepharum albidum); Paku sisik naga (Pyrrosia piloselloides); dan Paku benfisia (Belvisia mucronata). Epifit berperan dalam proses penyimpanan air hujan dan menjaga temperatur lingkungan(2).
Keragaman spesies epifit dilaporkan berkaitan dengan besaran diameter batang suatu pohon induk(3), oleh karena itu menjaga kelestarian pepohonan berdiameter besar memiliki berkontribusi penting dalam menjaga keragaman hayati epifit di Kawasan hutan kampus Universitas Jember.

Referensi:
1) Staples, G. W., & Elevitch, C. R. (2006). Samanea saman (rain tree). Species profile for Pacific Island agroforestry.
2) Porada, P., Van Stan, J. T., & Kleidon, A. (2018). Significant contribution of non-vascular vegetation to global rainfall interception. Nature Geoscience, 11(8), 563-567.
3) Izuddin, M., & Webb, E. L. (2015). The influence of tree architecture, forest remnants, and dispersal syndrome on roadside epiphyte diversity in a highly urbanized tropical environment. Biodiversity and Conservation, 24(8), 2063-2077.

(Penulis: Dr. rer. nat. Fuad Bahrul Ulum, S.Si., M.Sc.)

Tags

Leave a comment