Mengawali bulan Juni 2022, mahasiswa Jurusan Biologi FMIPA Universitas Jember melaksanakan kegiatan studi lapang di Museum Purbakala Sangiran Kabupaten Sragen, Jawa Tengah. Agenda ini merupakan bagian dari kegiatan pembelajaran mata kuliah Evolusi pada Semester Genap Tahun Akademik 2021-2022. Tujuan kegiatan ini untuk menambah wawasan mahasiswa mengenai sejarah peradapan purbakala, termasuk juga rekam jejak fosil manusia purba melalui pengamatan langsung spesimen yang dikoleksi dari lapang di museum Sangiran. Lokasi museum ini berdekatan dengan area situs fosil purbakala Sangiran yang merupakan salah satu Situs Warisan Dunia UNESCO.
Rombongan mahasiswa berangkat dari Universitas Jember menuju Kabupaten Sragen didampingi oleh dosen pendamping yakni Dr. Hidayat Teguh Wiyono, M.Pd., Dr. Rike Oktarianti, M.Si., dan Syubbanul Wathon, S.Si., M.Si. Setelah tiba di lokasi, peserta mahasiswa diarahkan masuk ke Auditorium untuk menyimak presentasi dari peneliti Museum Sangiran yaitu Marlia Yulianti Rosyidah, S.Si., M.A. dan Rindi Gita Wahyuni, M.Si. “Program studi lapang untuk mahasiswa yang sedang menempuh mata kuliah Evolusi diharapkan dapat memperkaya wawasan terkait kajian evolusi melalui pengamatan langsung pada obyek fosil dan bukti purbakala lainnya yang belum tersampaikan ketika proses perkuliahan daring saat ini” ungkap Dr. Hidayat Teguh Wiyono, M.Pd. ketika sesi sambutan dosen pendamping.
Selama proses presentasi dan diskusi, mahasiswa banyak mendapatkan informasi mengenai kegiatan-kegiatan yang dilakukan di Museum Sangiran seperti penelitian dan magang, misalnya kegiatan identifikasi lokasi penemuan fosil, pengamatan profil lapisan tanah disekitar penemuan fosil, cara mengidentifikasi antara batuan biasa dengan fosil atau sisa tumbuhan/hewan yang belum memfosil, cara mengetahui perkiraan usia fosil secara umum serta proses ekskavasi fosil dan bukti-bukti pra sejarah lainnya. Mahasiswa nampak sangat antusias menyimak presentasi dan aktif menyampaikan pertanyaan-pertanyaan kepada para peneliti selama sesi diskusi. Lebih menariknya lagi, mahasiswa mendapatkan hadiah beberapa buku bacaan dari Museum Sangiran sebagai media edukasi dan referensi mahasiswa untuk lebih memahami terkait kajian-kajian fosil dan bukti purbakala lainnya, khususnya yang berada di Indonesia.
Guna melengkapi informasi dan wawasan bagi peserta, selanjutnya para mahasiswa diajak mengamati secara langsung spesimen yang berada beberapa ruang pameran dengan didampingi Tour Guide Museum Sangiran. Pengamatan mahasiswa di ruang pameran meliputi koleksi spesimen fosil manusia purba antara lain Australopithecus africanus (replika); Pithecanthropus mojokertensis (Pithecanthropus robustus) (replika); Homo soloensis (replika); Homo neanderthal Eropa (replika); Homo neanderthal Asia (replika); dan Homo sapiens. Pengamatan berikutnya adalah fosil binatang bertulang belakang, antara lain Elephas namadicus (gajah), Stegodon trigonocephalus (gajah), Mastodon sp. (gajah), Bubalus palaeokarabau (kerbau), Felis palaeojavanica (harimau), Sus sp. (babi), Rhinoceros sondaicus (badak), Bovidae (sapi, banteng), dan Cervus sp. (rusa dan domba). Selanjutnya, pengamatan fosil binatang laut dan air tawar, antara lain Crocodillus sp. (buaya), ikan dan kepiting, gigi ikan hiu, Hippopotamus sp. (kuda nil), Moluska (kelas Pelecypoda dan Gastropoda), Chelonia sp. (kura-kura), dan foraminifera. Mahasiswa juga mengamati fosil batuan antara lain rijang, kalsedon, batu meteor, dan diatom. Pengamatan dilanjutkan ke spesimen artefak batu, antara lain serpih dan bilah, serut dan gurdi, kapak persegi, bola batu dan kapak perimbas-penetak.
Setelah kegiatan pengamatan di ruang pameran selesai, selanjutnya mahasiswa melengkapi data pada buku kerja mereka sebagai bahan untuk penyusunan laporan kegiatan studi lapang. Kegiatan studi lapang ditutup dengan sesi foto bersama di lokasi Museum Purbakala Sangiran.