Kegiatan pelepasliaran (released) spesies satwaliar yaitu monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) dan ular piton (Python sp.) di Suaka Marga Satwa Nusa Barong ini diselenggarakan oleh Jaringan Satwa Indonesia (JSI) yang bekerjasama dengan Balai Konservasi Sumber Saya Alam (BKSDA) Jawa Timur. Agenda ini juga melibatkan beberapa pihak seperti nelayan sekitar, TNI AL, dan pihak akademisi yaitu dosen dan mahasiswa Jurusan Biologi FMIPA Universitas Jember. Tiga dosen anggota KeRis K-Biotrop, beserta 2 mahasiswa PS Magister Biologi dan 2 mahasiswa PS Biologi S1 Jurusan Biologi FMIPA Universitas Jember terlibat untuk pertama kalinya dalam kegiatan pelepasliaran ini sebagai wujud kerjasama dengan BKSDA Wilayah III Jember. Aktivitas tersebut memberikan wawasan, pengalaman, sekaligus menumbuhkan kepedulian mahasiswa terhadap kelestarian satwa.
Sejumlah 40 ekor monyet ekor panjang (dua kelompok) dan empat ekor ular piton yang merupakan hasil tangkapan dari perdagangan liar yang telah di rescue dan rehabilitasi berhasil dilepasliarkan di Nusa Barong pada tanggal 15 Juli 2023 yang lalu. Program ini merupakan agenda yang ke-4 bagi pihak JSI dan BKSDA di Nusa Barong, dan yang pertama bagi akademisi UNEJ.
Arif Mohammad Siddiq (Dosen Satwaliar) dari UNEJ, menyatakan bahwa spesies monyet ekor panjang merupakan anggota primata yang memiliki tingkat keterancaman yang serius. “Pada tahun 2022, spesies monyet ekor panjang dimasukkan dalam kategori endangered species (terancam punah) berdasarkan IUCN Redlist,” jelasnya. Salah satu faktor penyebabnya yaitu eksploitasi berlebihan sebagai hewan peliharaan atau yang lebih ekstrim juga digunakan sebagai “topeng monyet”. Sehingga kegiatan yang diinisiasi oleh JSI ini merupakan upaya konservasi yang penting bagi beberapa spesies satwaliar yang langka dan terancam. Harapan kedepan, pihak Jurusan Biologi FMIPA akan terus ikut berkontribusi dalam kegiatan ini, dan bisa menindaklanjuti untuk melakukan penelitian terkait monitoring “pasca released” di Suaka Margasatwa Nusa Barong.