Jurusan Biologi FMIPA Universitas Jember selengarakan kegiatan Sarasehan Online dalam rangka memperingati hari jadi Himpunan Mahasiswa Jurusan Biologi (HIMABIO) “Bakteriophage” yang ke-23. Kegiatan ini dilaksanakan secara daring pada tanggal 18 Oktober 2020 dengan mengangkat judul “Eksplorasi dan Optimalisasi Potensi Seluruh Aspek Kehidupan untuk Kesejahteraan Manusia”. Melihat judul tersebut yang menarik ternyata telah mampu menyita perhatian para peserta untuk hadir yang berasal dari kalangan akademik yang meliputi dosen, peneliti, teknisi/ laboran, mahasiswa dan siswa dan umum. Selain itu, turut hadir pula Ketua Jurusan Biologi yaitu Purwatiningsih, S.Si., M.Si., Ph.D. memberikan sambutan sekaligus membuka acara. Sarahan online dihadiri oleh empat pemateri yang memiliki banyak pengalaman maupun ilmu yang berharga bagi para peserta.
Kegiatan Sarasehan Online dipandu oleh Moderator yaitu Syubbanul Wathon, S.Si., M.Si. (Universitas Jember). Sesi I diisi oleh narasumber pertama yaitu Dr. rer. nat. Kartika Senjarini, S.Si., M.Si (Universitas Jember) dengan materi tentang “Dasar Rekayasa Genetika”. Narasumber kedua yaitu Mukhamad Su’udi, Ph.D. (Universitas Jember) yang membawakan materi tentang “Mekanisme Rekayasa Genetika”. Selama sesi I berlangsung, peserta nampak sangat antusa mengikuti acara dan banyak pertanyaan muncul dari peserta salah satunya dari Ardhy Marhandhy (Politeknik Negeri Malang) dengan pertanyaan “faktor apa saja yang membuat rekayasa dari genetika itu bisa gagal?”. “Kegagalan dari teknik rekayasa genetika bisa terjadi karena kurang memperhatikan langkah-langkah yang harus dilakukan” ujar Su’udi. “Selain itu, bahan-bahan apa saja juga perlu diperhatikan. jika semua sudah benar dan tidak ada kendala maka kegagalan dalam teknik rekayasa genetika dapat diminimalisir” jawab Kartika. Sesi I telah berakhir terdapat istirahat selama 10 menit lamanya, istrihat sedang berlangsung diisikan dengan pemutaran video kegiatan Biologi seperti kegiatan praktikum lapang yang bertempat di Kebun Raya Eka Karya Bali. Selanjutnya, sesi II disampaikan oleh dua pemateri. Pemateri pertama dari sesi II yaitu Endarto, S.Si., MAP. dari Taman Nasional Baluran yang menyampaikan materi tentang Potensi Plasma Nutfah Sumber Kehidupan Manusia. Pemateri kedua dari sesi II adalah Ahmad Thontowi, M.Si. dari LIPI Cibinong Bogor yang membawakan materi tentang Saccharomyces cerevisiae as the Cell Factories: from Biomass to Bioproduct”. Tidak kalah menariknya dengan sesi I, ternyata di Sesi II juga banyak pertanyaan yang muncul dari peserta. Salah satunya adalah pertanyaan dari Dina (Universitas Jember). “Di Taman Nasional Baluran terdapat banyak sekali flora maupun fauna, lalu bagaiamana mekanisme pemelirahaan flora dan fauna tersebut, apakah ada perbedaan dari Taman Nasional yang lain?”. Menurut Endarto, “Pemeliharaan fauna dan flora di Taman Nasional Baluran melibatkan kerjasama dengan pihak TNI dan POLRI untuk mengawasi tempat-tempat yang rawan kebakaran hutan dan pemburuan liar”. Selain itu, moderator menyampaikan pertanyaan yang ditujukan kepada pemateri kedua, “Bagaimana cara menurunkan kadar produksi etanol pada Saccharomyces cerevisiae karena etanol memiliki efek negatif bagi sel yeast itu sendiri?”. Thontowi menyampaikan “Kelompok riset yang ada di Pusat Penelitian Bioteknologi LIPI Cibinong telah mengembangkan strain Saccharomyces cerevisiae mutan yang direkayasa metabolismenya sehingga produksi etanol menjadi rendah dan sampai saat ini strain yeast mutan tersebut terus ditelili”. Jawaban tersebut sekaligus menjadi akhir sesi diskusi, maka serangkaian acara Sarasehan Online telah selesai. Sebagai penutup, dilakukan sesi foto bersama peserta, pemateri, moderator, dan panitia.